Humanizeus.id – Reksadana pasar uang. Ada banyak sekali jenis investasi yang bisa dilakukan pada masa perkembangan teknologi yang pesat seperti sekarang, salah satunya ialah reksadana.
Investasi reksa dana pun bisa dilakukan dengan mudah pada berbagai macam platform investasi. Bahkan di e-commerce seperti Tokopedia dan Bukalapak juga membuka peluang bagi Anda untuk berinvestasi juga.
Pastinya, Anda bisa memanfaatkan peluang investasi reksadana untuk menambah aset masa depan. Apalagi nilainya terus meningkat dan bisa jadi salah satu instrumen yang direkomendasikan.
Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pengertian reksadana pasar uang, di sini kami akan menjelaskannya kepada Anda. Silahkan simak ulasannya pada pembahasan berikut.
Isi Konten
Pengertian Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang seperti yang kami lansir dari situs Bareksa adalah sebuah dana yang pengelolaannya seluruhnya diinvestasikan. Terutama investasi pada instrumen pasar uang, deposito berjangka atau obligasi.
Adapun investasi dari Reksadana pasar uang tersebut diterbitkan dengan jangka waktu 1 tahun atau obligasi dengan sisa jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Inilah yang membedakan reksadana dan jenis investasi lain.
Misalnya investasi pada instrumen deposito berjangka, sertifikat deposito yang dapat dinegosiasikan, surat berharga pasar uang, konfirmasi utang, sertifikat bank Indonesia, surat berharga perusahaan, dan obligasi.
Investasi pada instrumen-instrumen tersebut dilakukan dengan jangka waktu kurang dari satu (satu) tahun dan instrumen pasar uang lainnya. Pada umumnya reksa dana pasar uang menawarkan potensi hasil lebih tinggi.
Khususnya jika dibandingkan dengan deposito dan tabungan. Jadi mengapa semua tentang deposito ketika reksa dana pasar uang berpotensi menguntungkan? Lantas, apa bedanya reksadana dan deposito?
Perbedaan Reksadana dan Deposito
Jika kita menabung secara pribadi atau membuka deposito pada sebuah bank bank, pastikan kita memiliki saldo minimum yang dipersyaratkan oleh bank. Dengan asumsi saldo minimal Rp 100 juta, berlaku bunga misalnya 5% per tahun.
Pada saat yang sama, jika saldo kita hanya senilai Rp 50 juta saja, misalnya, kita belum tentu mendapatkan tingkat bunga yang sama. Manajer investasi yang mengelola reksa dana dan kemudian menginvestasikannya di deposito bank.
Tentu saja dapat memperoleh tingkat bunga yang berbeda dari individu karena sejumlah besar uang yang dikelola. Sehingga, reksadana pasar uang mungkin memiliki imbal hasil yang lebih tinggi daripada deposito bank.
Selain itu, reksa dana pasar uang juga dapat berinvestasi pada surat utang atau obligasi. Seringkali, hasil obligasi ini mungkin juga lebih tinggi daripada bunga deposito yang dapat mendongkrak keuntungan reksa dana.
Manfaat dan Risiko Reksadana Pasar Uang
Ada beberapa manfaat dan risiko reksadana pasar uang yang perlu diketahui oleh Anda sebelum berinvestasi. Mengutip laman Schroeder, berikut beberapa keuntungan dan risiko berinvestasi di reksa dana pasar uang:
1. Manfaat
- Investasi reksadana terjangkau, Anda bisa mulai dari Rp 50.000 bahkan Rp 10.000
- Potensi keuntungan reksadana lebih tinggi dari tabungan atau deposito
- Manajemen profesional oleh manajer investasi dengan pengetahuan dan pengalaman profesional
- Efisiensi waktu, karena tidak perlu melakukan analisis dan manajemen investasi reksadana
- Diversifikasi karena berinvestasi dalam berbagai jenis instrumen
- Manfaat pajak, pendapatan investasi reksa dana tidak kena pajak
- Likuiditas, dapat ditarik kapan saja pada hari bursa
- Transparan dan mudah memantau perkembangan NAB dan data kepemilikan setiap saat
2. Risiko
- Risiko penurunan nilai aset bersih (NAB) antara lain penurunan harga efek portofolio, fluktuasi imbal hasil instrumen pasar uang akibat perubahan suku bunga, wanprestasi bank atau penerbit surat berharga, force majeure, dll.
- Risiko Ekonomi dan Politik
- Risiko Likuiditas
- Risiko Perubahan Peraturan
- Risiko pembubaran dan likuidasi
Investasi Reksadana untuk Pemula
Reksa dana pasar uang dinilai menjadi salah satu instrumen invvestasi ideal bagi investor pemula yang ingin berinvestasi. Pasalnya, investor pemulabelum memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang investasi pasar modal.
Mereka juga baru saja beralih dari produk tabungan atau deposito. Para investor pemula yang memiliki profil risiko konservatif atau tujuan investasi jangka pendek dapat melihat reksa dana pasar uang.
Selain itu, reksa dana pasar uang sering dipandang sebagai pilihan investasi oleh investor berisiko. Yaitu sebagai diversifikasi portofolio atau ketika pasar saham atau obligasi mengalami ketidakpastian.
Reksadana pasar uang adalah produk pasar modal, bukan produk perbankan, jadi tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Meski begitu, pengelolaan reksadana diawasi dan diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Akhir Pembahasan
Ulasan mengenai penjelasan dan pengertian reksadana pasar uang telah selesai kami bahas sampai tuntas. Semoga artikel yang kami tulis bisa bermanfaat bagi yang ingin tahu mengenai investasi reksadana.